Hampir setiap hariAnda menghabiskan waktu di kantor dan pekerjaan Anda melibatkan pemecahan masalah yang kompleks serta memaksa untuk berpikir keras. Pertanyaannya, apakah berpikir keras yang notabene melepaskan kekuatan ekstra di tempat kerja bisa membantu membakar kalori?
Otak tidak seperti bagian tubuh yang lainnya, dan bekerja secara eksklusif pada glukosa. Diketahui bahwa kegiatan kognitif yang berat, seperti berpikir keras, membutuhkan lebih banyak glukosa dibanding berpikir biasa.
Selama tugas menghafal, wilayah otak yang terlibat dalam pembentukan memori akan mulai mengonsumsi lebih banyak energi, sedangkan wilayah otak yang terlibat dalam pembentukan memori akan muloai mengonsumsi lebih banyak energi, sedangkan wilayah lainnya seolah tidaak menunjukkan peningkatan seperti itu.
Faktanya Anda akan membakar energi lebih banyak saat mengerjakan tugas kognitif yang sulit. Namun dalam konteks pengeluaran energi keseluruhan, beda pembakaran kalori dari berpikir dengan tugas yang lainnya sangatlah kecil.
Jika Anda bukan atlet profesional, sebagian besar energi yang digunakan tubuh tidak banyak terkait gerakan olahraga atau latihan fisik. Sekitar 8-15% asupan makanan langsung menuju ke pencernaan, sementara porsi yang lebih banyak digunakan untuk organ agar Anda tetap hidup dan berfungsi. Tidak ada organ tubuh menuntut lebih banyak energi ketimbang otak.
Sebagai konsumen energi, otak merupakan organ paling mahal yang ada di tubuhh Anda. Walau otak hanya mewakili 2% dari total berat badan seseorang, namun ia memakai 20% energi tubuh. Artinya, di hari-hari biasa seseorang menghabiskan 320 kalori hanya untuk berfikir.
Namun, aktivitas otak juga akan berubah jika kami memberi tugas yang terjadi di otak saat berada di depan televisi atau mengisi teka-teki silang. Meski demikian Anda bisa kurus hanya dengan berpikir selagi otak membakar banyak energi, perubahan dalam aktivitas otak terjadi sebentar, sekitar 5% dari keseluruhan.
Bahkan, ketika otak Anda tenggelam dalam masalah yang sangat sulit untuk di selesaikaan sepanjang hari, perubahan 5% ini tidak akan bertambah. Sebagian besar konsumsi energi otak diarahkan untuk mempertahankan kewaspadaan, memantau lingkungan sekitar dalam mengolah informasi dan lainnya.