Dampak Kebiasaan Buang Air Kecil Pada Malam Hari

Tayang Pada 21 Sep, 2019

Normalnya, buang air kecil dalam sehari adalah 4-8 kali atau sebanyak 1-1,8 liter. Namun, sebagian orang bisa buang air kecil melebihi frekuensi tersebut, bahkan perlu bangun di malam hari untuk buang air kecil.

Photo by Hafidz Alifuddin from Pexels

Sering buang air kecil bisa disebabkan terlalu banyak minum, atau pun karena kondisi medis tertentu yang tidak boleh disepelekan. Apalagi hal itu kerap dirasakan di malam hari. 

Mungkin bagi sebagian orang, buang air kecil atau kencing di malam hari adalah hal biasa. Tetapi berbeda apa yang dikatakan para ahli seperti dikutip dari lamam Miror. Peneliti dari Rumah Sakit Tohoku Rusai di Jepang menemukan semakin sering seseorang memiliki keinginan untuk buang air kecil saat tidur, maka kemungkinan dirinya terserang tekanan darah tinggi atau hipertensi. Risikonya bisa meningkat hingga 40%. Di sisi lain, hipertensi berkaitan dengan stroke, serangan jantung, dan penyakit kardiovaskular lainnya.

Menurut Dr Satoshi Konno dari rumah sakit tersebut, hubungan antara keinginan buang air kecil di malam hari dan tekanan darah tinggi berkaitan dengan asupan garam yang tinggi. Seperti yang diketahui, masyarakat di negara-negara Asia seperti Jepang sering menambahkan garam ke masakan atau makanan yang hendak dikonsumsi. Hal itu dapat menbuat konsumsi garam menjadi tinggi.

Padahal, asupan garam yang tinggi dapat meningkatkan tekanan darah. Kandungan natrium dalam garam dapat meningkatkan kadar di tubuh meningkatk. Bila terjadi terus menerus, maka bisa terjadi retensi natrium sehingga meningkatkan tekanan dari aliran darah ke dinding pembuluh darah. Akibatnya, terjadilah hipertensi.

Sementara itu, Profesor Barbara Casadei dari University of Oxford memperingatkan lebih dari satu miliar orang di dunia memiliki tekanan darah tinggi. Hipertensi merupakan kondisi yang menjadi penyebab utama kematian dini. Di tahun 2015 contohnya, hampir 10 juta kematian disebabkan oleh hipertensi. Oleh karenanya diperlukan kesadaran di masyarakat untuk menjaga tekanan darahnya untuk mengurangi risiko stroke dan penyakit jantung. Salah satunya adalah membatasi konsumsi garam.

Pola hidup sehat lain juga bisa dilakukan. Mulai dari mengontrol berat badan, mengonsumsi makanan sehat, olahraga, menghindari alkohol, dan berhenti merokok.