Di Indonesia, keong yang satu ini memang tersebar luas di berbagai wilayah. Keong sawah atau bisa juga di sebut Tutu ini memang banyak hidup di area persawahan yang memang itu merupakan habitat asli keong sawah. Keong yang satu ini sering dijadikan olahan yang nikmat sebagai teman makan nasi. Namun, masih banyak orang yang tidak mengetahui kandungan gizi yang ada pada keong sawah yang satu ini.
Keong sawah ini masih kerabat dengan siput, masyarakat Indonesia juga banyak yang masih mencaari siput untuk dijadikan olahan yang enak lalu di jual. Semua jenis siput akan berkembang dan keluar pada saat musim hujan, karena itu banyak orang yang mencarinya pada saat musim hujan karena semua akan keluar dari sarangnya.
Jika tidak ada daging sapi, keong sawah ini bisa Anda gunakan sebagai alternatif sumber protein. Keong sawah memiliki kandungan protein hewani dan asam amino yang tinggi, yang bisa saja setara dengan protein yang dihasilkan pada daging sapi. Selain itu, keong sawah juga mengandung zat besi yang bisa digunakan sebagai pembentukan sel darah merah. Kandungan zat besi pada keong sawah bersifat akuatik, karena itu baik di konsumsi oleh ibu hamil dan anak-anak.
Anda bisa memasak keong sawah dengan cara ditumis dengan menggunakan bumbu dapur yang lainnya. Bisa juga di olah menjadi sate atau digoreng kecap dengan taburan merica agar menambah rasa pedas pada masakan keong sawah ini. Pengolahan keong sawah harus diperhatikan dengan tepat, agar terhindar dari bakteri yang ada pada keong.
Olah masakan keong sawah dengan cara yang benar dan bersih agar Anda tidak terserang penyakit yang dapat membahayakan tubuh Anda. Kandungan yang terdapat pada keong sawah ini sebenarnya tidak membahayakan untuk kesehatan, namun Anda juga harus membatasi dalam mengkonsumsinya.