Lipstik merupakan produk kecantikan paling populer yang digunakan oleh wanita di seluruh dunia. Tetapi berapa banyak wanita yang benar-benar tahu bahan apa saja yang ada dalam lipstik? Kebanyakan lipstik mengandung campuran bahan kimia berbasis minyak, yang banyak di antaranya belum diuji keamanannya.
Bahan dalam lipstik sebenarnya penting untuk diketahui karena apa yang digunakan di bibir juga bisa masuk dalam mulut. Apalagi bibir sangat sensitif dan mudah menyerap produk melalui lapisan tipis kulit, karena kulit bibir tidak memiliki kelenjar rambut dan keringat. Bibir juga tidak memiliki pertahanan alami yang sama dengan jenis kulit lainnya.
Melansir laman Black Paint, berikut ini adalah beberapa bahan berbahaya yang sering ditemukan dalam lipstik.
1. Methylparaben
Methylparaben ditambahkan ke lipstik sebagai pengawet. Tujuannya adalah untuk mencegah pertumbuhan jamur pada produk dan mengawetkannya. Methylparaben cepat diserap melalui kulit dan saluran usus, tetapi tubuh juga menghilangkannya dengan cepat. Namun, pengawet ini dilarang di sebagian besar Eropa karena kemungkinan bisa meningkatkan risiko kanker.
Methylparaben seringkali merupakan bahan “tersembunyi”, yang berarti tidak ditampilkan dalam daftar bahan, sehingga banyak konsumen tidak menyadari keberadaan bahan beracun ini. Methylparaben telah diklasifikasikan memiliki "risiko sedang" oleh Database Kosmetik.
Ada alternatif alami seperti minyak esensial, vitamin, dan beberapa ekstrak herbal yang efektif melawan bakteri. Namun, biasanya tidak bertahan lebih dari setahun. Bahan alami mungkin baik untuk digunakan dalam produk yang cepat habis, seperti krim wajah, dan tidak terlalu ideal untuk lipstik.
2. Polyparaben
Polyparaben ditambahkan sebagai pengawet pada lipstik untuk mencegah pertumbuhan bakteri dan jamur yang berbahaya. Ada bukti bahwa bahan ini adalah pengganggu endokrin, sistem kontrol kelenjar tanpa saluran yang menghasilkan hormon melalui aliran darah ke organ-organ lain, dan juga bisa menyebabkan alergi bagi sebagian orang. Bahan ini telah lulus aman untuk digunakan dalam kosmetik asalkan konsentrasinya dibatasi, namun Database Kosmetik mencantumkan bahan ini sebagai bahan "berisiko tinggi".
Banyak merek telah menciptakan lipstik yang cantik, efektif, dan tidak beracun menggunakan pengawet alami seperti garam dan madu untuk melindungi produk. Kerugian dari produk tanpa polyparaben adalah produk lebih terasa lunak, berminyak, dan bisa mengeluarkan bau dengan cepat.
3. Pewarna
Pewarna digunakan untuk memberi warna pada lipstik, dan tentu saja ada banyak pewarna berbeda di pasaran. Kebanyakan lipstik dibuat dengan pewarna sintetis yang berasal dari aluminium atau produk minyak bumi. Pewarna ini tersimpan di tubuh, di organ dan jaringan lemak. Tar batubara, salah satu produk minyak bumi yang digunakan, dikenal sebagai karsinogen, zat yang menyebabkan penyakit kanker.
Beberapa warna juga bisa mengandung logam berat. Beberapa jenis pewarna tidak disetujui sebagai pewarna makanan, namun dapat digunakan dalam kosmetik. Padahal, lipstik seringkali ditelan secara tidak sengaja. Karena itu, sangat penting untuk mengetahui bahan dalam lipstik yang digunakan.
28
Jun/2019