Tokoplasma yang menyerang ibu hamil akan membahayakan kesehatan janin. Penyakit ini merupakan infeksi yang disebabkan karena parasit Toxoplasma gondii. Parasit ini banyak dan terdapat pada kotoran kucing atau daging yang cara memasaknya setengah matang. Cara penyebaran virus T. gondii adalah dari hewan ke manusia, bukan antar manusia.
Infeksi Toxoplasma gondii ada umumnya ditularkan oleh Ibu yang terinfeksi, selama masa kehamilan. Janin yang terinfeksi, bisa beresiko keguguran, prematur, atau cacat ketika lahir. Bayi yang lahir dengan terinfeksi T.gondii akan mengalami beberapa gejala seperti:
1) Kulit berwarna kekuningan
2) Pembesaran organ hati dan limpa
3) Infeksi pada bagian belakang bola mata dan retina
4) Ruam kulit
5) Kejang
6) Mengalami hidrosefalus atau mikrosefalus
7) Gngguan intelektual
8) Kehilangan pendengaran
9) Anemia
Sebagian besar penderita yang terinfeksi T. gondii bisa pulih sepenuhnya dalam waktu 6 minggu, oleh karena itu kasus toksoplasmosis hanya digolongkan sebagai sakit ringan, dan tidak memerlukan perawatan medis lebih lanjut.
Penderita toksolasmosis akut dapat menjalani perawatan medis berupa obat-obatan. Obat yang dapat diresepkan dokter antara lain adalah pyrimethamine dan sulfadiazine. Sedangkan penderita toksoplasmosis pada mata dapat menggunakan obat kortikosteroid untuk meredakan peradangannya.
Bagi ibu hamil yang terinfeksi, penangangan ditentukan berdasarkan pengaruhnya pada janin, dan waktu infeksi. Jika usia janin belum memasuki mingu ke 16 dan terkena infeksi, maka dokter akan memberikan antibiotik seperti spiramycin, yang berfungsi untuk mengurangi gangguan saraf. Sedangkan jika usia janin yang terinfeksi diatas minggu ke-16, maka dokter akan meresepkan pyrimethamine dan sulfadiazine.
Pada bayi yang terinfeksi, perlu diberikan obat-obatan tersebut selama satu tahun penuh setelah kelahiran, dan harus dipantau secara terus-menerus kondisi kesehatannya. Konsultasikan juga kepada dokter, mengenai langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya infeksi toskoplasma.