Cegukan merupakan hal yang biasa kita alami dan kita anggap tak berbahaya. Ditambah sangat mengganggu, cegukan memang termasuk kondisi kesehatan yang tidak berbahaya, namun juga bisa jadi indikasi adanya masalah kesehatan serius.
Cegukan terjadi karena otot yang kita gunakan untuk menarik napas menggembung karena makan atau minum terlalu cepat. Akibatnya, diafragma yang berada di atas perut berkontraksi saat kita menarik napas.
Dikutip dari New York Times, cegukan yang terus-menerus terjadi atau berlangsung selama berhari-hari, berminggu-minggu atau bahkan bertahun-tahun bisa mengindikasikan adanya masalah serius. Selain memalukan, kontraksi otot tersebut bisa sangat melelahkan.
Selain itu juga bisa mengganggu tidur dan menyulitkan sewaktu makan. Charles Osborne, pria asal Iowa, tercatat memecahkan rekor dunia di Guinness World Records sebagai pasien cegukan terlama, yakni selama 68 tahun. Ia mengaku bahwa cegukan itu terjadi saat ia hendak menimbang babi sebelum menyembelihnya.
Meredakan cegukan bermacam-macam, mulai dari minum air, menepuk-nepuk pundak, atau mungkin sampai harus dibuat kaget. Namun banyak dokter mengatakan tak semuanya bisa manjur dan bahkan malah cuma jadi bahan tontonan.
"Hal-hal yang tidak terlalu berbahaya tidak dipelajari sebanyak mungkin. Para orang tua khawatir saat bayinya sering cegukan, baik sebelum dan setelah mereka lahir. Namun aku beri tahu mereka bahwa itu adalah hal baik karena bisa membantu perkembangan paru-parunya," kata Dr John Cullen, dokter keluarga di Alaska dan juga presiden American Academy of Family Physicians.
Lalu, bagaimana cegukan bisa menjadi indikasi penyakit yang lebih serius? Beberapa masalah kesehatan seperti stres, cemas, kurang tidur, kurang mineral, ketidakseimbangan elektrolit dan postur yang buruk bisa menjadi penyebabnya.
Cegukan yang tanpa henti juga bisa menjadi tanda adanya masalah di otak, saraf tulang punggung atau struktur di sekitar diafragma atau dinding dada. Kemudian pneumonia, Parkinson's, dan multiple sclerosis juga bisa menjadi masalah kesehatan yang menyebabkan cegukan.
Jika kamu mengalami cegukan tanpa henti, Dr Scott Gabbart, ahli gastroenerologi di Cleveland Clinik mengatakan sebaiknya ditemukan terlebih dahulu apa penyebab pastinya. Setelah mendapatkan penyebab pasti, maka baru bisa ditentukan penganganan yang tepat dan sesuai.
Bagi sebagian pasien, ada yang kesulitan menentukan penyebab pasti. Sehingga muncullah banyak 'terapi' untuk menghentikan cegukan, seperti menahan napas, menelan roti kering, es batu atau meminta dikageti orang lain. Ada juga yang menjulurkan lidahnya, menghisap buah lemon, membuat diri muntah atau menekan mata.
Pada kasus yang lebih parah dibutuhkan obat-obatan yang pada umumnya digunakan untuk merilekskan otot. Soal Osborne yang cegukan selama 68 tahun tanpa henti, ia akhirnya mengalah dan membiarkannya setelah menjalani banyak penanganan dan bertemu banyak spesialis, dan juga termasuk meminta tolong teman menembakkan pistol di dekatnya.
23
Sep/2019