Ketika tubuh kekurangan oksigen, maka kinerja komponen tubuh juga tidak bisa maksimal. Seluruh bagian tubuh mulai dari otot sampai jantung memerlukan oksigen agar fungsi dari organ tersebut bisa maksimal. Jika Anda kekurangan oksigen, bisa jadi Anda terkena serangan hipoksia.
Hipoksia merupakan kondisi dimana tubuh kekurangan pasokan oksigen untuk menjalankan fungsi organ dalam tubuh. Penyakit hipoksia merupakan penyakit yang sangat berbahaya karena dapat mengganggu fungsi otak, hati, dan kinerja organ yang lain. Oksigen masuk dalam darah lalu darah mengalir ke paru-paru, setelah itu paru-paru akan memompa darah yang mengandung banyak oksigen dan di alirkan ke seluruh sel yang ada pada tubuh. Jika terjadi hipoksia, maka aliran oksigen tidak akan bisa mengalir secara normal dan organ yang ada pada tubuh juga tidak bisa berfungsi secara maksimal karena kekurangan oksigen.
Gejala Terjadinya Hipoksia
Hipoksia bisa muncul secara cepat atau juga bisa secara bertahap. Berikut ini gejala terjadinya hipoksia yaitu :
1. Napas pendek dan cepat
2. Detak jantung terlalu cepat
3. Warna kulit bisa berubah menjadi merah atau kekuningan
4. Tubuh terasa lemas
5. Napas berbunyi
6. Leher terasa di cekik
7. Batuk
8. Kehilangan kesadaran
9. Bingung atau linglung
10. Keringatberlebih
Kondisi lain yang bisa menyerang pada anak-anak atau bayi juga bisa dilihat dengan gejala seperti anak merasa gelisah, lemah, rewel, atau tidak fokus. Jika Anda atau gejala tersebut terdapat pada bayi Anda, segeralah periksa ke dokter agar cepat mendapat penanganan secara cepat.
Penyebab gangguan hipoksia dan kekurangan oksigen
Ada banyak orang yang terkena hipoksia atau kekurangan oksigen akibat penyebab sebagai berikut :
Asma
Asma, adalah kondisi yang memungkinkan paru-paru tidak memompa oksigen dengan semestinya. Hal tersebut bisa mengakibatkan serangan hipoksia karena saluran pernapasan yang menyempit pada saat terjadi asma. Oksigen yang masuk dalam tubuh akan berkurang dan paru-paru akan memompa sedikit oksigen yang akan disalurkan ke organ tubuh lainnya.
Trauma
Jika seseorang mengalami trauma, bisa jadi paru-paru tidak akan menjalankan fungsinya secara normal. Hal tersebut bisa mengakibatkan terjadinya hipoksia karena oksigen yang dipompa pada paru-paru tidak maksimal.
Konsumsi obat penahan sakit
Mengkonsumsi obat-obatan seperti penahan rasa sakit bisa jadi mengganggu sistem kerja pernapasan. Hal tersebut bisa terjadi karena dosis atau obat penahan rasa sakit memiliki kandungan yang kuat dan bisa mengganggu sistem pernapasan.
Perawatan dan pengobatan hipoksia
Jika pada tubuh Anda terdapat gejala-gejala hipoksia atau kekurangan oksigen, Anda harus segera ke dokter agar bisa mendapatkan penanganan secara tepat. Perawatan organ pernapasan bisa memaksimalkan fungsi paru-paru dan saluran pernapasan lainnya agar bisa mendapatkan oksigen yang maksimal untuk kinerja organ dalam tubuh.
Berikut ini perawatan serta hal yang dapat membantu Anda terhindar dari penyakit hipoksia.
Memakai oksigen tambahan
Penderita hipoksia harus memakai oksigen tambahan agar oksigen dalam tubuh bisa terpenuhi seperti biasa. Ketika saluran pernapasan pada tubuh Anda tidak berjalan dengan normal, maka oksigen tambahan bisa Anda gunakan untuk menambah aliran oksigen sesuai dengan yang Anda butuhkan.
Berolahraga atau olah napas
Olahraga dalam sistem pernapasan juga bisa Anda lakukan agar fungsi dari organ pernapasan Anda bisa berjalan secara benar dan maksimal. Melakukan olah napas, bisa membantu kinerja sistem pernapasan kembali berjalan secara normal.
Menerapkan gaya hidup sehat
Hidup sehat juga bisa Anda lakukan agar tubuh menerima asupan yang sehat dan menghindari dari gangguan pernapasan yang bisa merusak kinerja pada pernapasan.
Hipoksia bisa disembuhkan dengan cara terapi atau pengobatan secara rutin untuk mengembalikan kinerja sistem pernapasan. Jika Anda sudah terserang penyakit hipoksia, hindari gangguan seperti asap atau debu yang dapat mengganggu sistem pernapasan pada tubuh Anda.