Hampir semua orang pastinya pernah mengalami mimpi buruk saat tidur di malam hari. Kira-kira, apa mimpi Anda yang paling buruk? Apakah bermimpi tentang tawuran, bertemu perampok dan nyaris dibunuh, atau bahkan menghadapi kematian?
Photo by John-Mark Smith from Pexels
Ketika bangun, Anda merasa panik, jantung berdebar, dan akhirnya lega karena mimpi buruk itu sudah usai. Anda pun bisa tidur kembali.
Akan tetapi, jika mimpi buruk sering mengunjungi malam Anda, bisa jadi ini menandakan adanya gangguan kesehatan. Diperkirakan sekitar 2 - 8 % orang dewasa tidak bisa beristirahat karena mimpi mengerikan dan hal itu menyebabkan malapetaka untuk pola tidur mereka.
Mimpi buruk juga dapat menjadi indikator masalah kesehatan mental seperti kecemasan, gangguan stres pasca-trauma, serta depresi. Di lain versi, beberapa teori beranggapan, mimpi buruk bisa menjadi cara bagi otak untuk mengatasi dan memproses ingatan yang tak menyenangkan.
Profesor Jason Ellis mengungkap bahwa mimpi adalah latihan pemecahan masalah. “Di bawah kerangka itu, kita umumnya melihat mimpi buruk sebagai bagian dari proses mencoba berurusan dengan materi emosional,” kata dia kepada CNN.
“Secara umum, mimpi buruk akan terjadi jika seseorang memiiki masalah tidur yang lama. Misalnya sakit atau insomnia,” katanya lagi.
Rata-rata orang, khususnya pria pada umumnya mengalami mimpi buruk setidaknya sekali dalam seminggu. Namun semua ceritanya pasti berbeda-beda.
“Jika seseorang sering bermimpi buruk, maka itu tidak normal dan menjadi sesuatu yang harus diobati,” tutur Bill Fish, ahli tidur.
Neil Greenberg, profesor kesehatan mental di King’s College London mengungkapkan, mimpi buruk adalah gejala inti dari post traumatic stress disorder (PTSD). Hal ini mungkin terjadi karena peristiwa traumatis sehingga membuat otak seseorang tak mampu memprosesnya.
“Yang terjadi adalah pikiran mereka seringkali secara tak sadar mencoba bermain-main dan mencoba memahami mereka,” ujar Greenberg.
Hal itu disebabkan adanya bagian otak yang tak sadar dan mungkin muncul di pikiran seseorang ketika tertidur. Beban peristiwa traumatis pun bisa keluar sebagai sebuah mimpi buruk.
Selain masalah kesehatan mental akibat hal-hal traumatik, studi menyebutkan bahwa masalah kesehatan mental yang juga terkait mimpi buruk dan kerap terjadi adalah bipolar dan skizofrenia. Walau begitu, Greenberg menjelaskan, tak semua mimpi buruk merupakan indikasi masalah kesehatan mental.