Musim kemarau identik dengan penyakit tertentu. Itu karena musim kemarau disertai dengan cuaca yang panas, sering berdampak pada penurunan daya tahan tubuh. Hal itu merupakan pintu masuk virus-virus pembawa penyakit.
Selain itu, udara kering, sumber air berkurang, banyak lalat dan debu juga membuat orang mudah terserang penyakit.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Batanghari, Jambi, dokter Elfi Yennie mengatakan terdapat empat jenis penyakit yang sering muncul di musim kemarau, malaria, diare, heat stroke, dan dehidrasi.
"Empat jenis penyakit itulah yang biasa menyerang di musim kemarau," kata dia kepada Antara di Jambi, Rabu, 15 Mei 2019.
Hanya saja, malaria biasanya muncul di daerah-daerah tertentu saja, salah satunya Kabupaten Batanghari. Sebagian wilayah Indonesia telah dinyatakan bebas penyakit ini.
"Penyakit Malaria disebabkan karena parasit yang ditularkan dari nyamuk Anopheles, di mana populasi nyamuk tersebut dapat berkembang di daerah kering seperti saat ini," kata dokter Elfie Yennie.
Untuk penyakit diare, biasanya diakibatkan oleh kekurangan sumber air bersih seperti sumur yang mengering. Sehingga sejumlah masyarakat terpaksa menggunakan air sungai atau sumber air lain yang tidak bersih untuk keperluan sehari-hari yang tak layak digunakan.
Selanjutnya penyakit heat stroke, penyakit ini disebabkan oleh paparan yang berkepanjangan terhadap suhu tinggi dan atau melakukan aktifitas berat dalam cuaca panas.
Sedangkan penyakit dehidrasi biasanya disebabkan oleh asupan cairan yang kurang, faktor lainnya meliputi iklim, aktivitas fisik yang berlebihan. Selain itu juga dapat disebabkan penyakit yang mengakibatkan kehilangan cairan seperti diare, muntah dan diabetes.
"Untuk penyakit dehidrasi, jika alami dehidrasi berat dapat menyebabkan kematian, karena jenis penyakit dehidrasi ini ada yang ringan, sedang, dan berat," kata dokter Elfi Yennie.
Ia juga mengimbau masyarakat untuk mengurangi aktivitas fisik yang berlebihan di luar rungan saat musim kemarau.